google-site-verification: google6b90b9091f6ff7f2.html d klip: Kartini - Jalan Yang Dirintis

Jangan hapus foto kamu sayang 'kan, coba jual aja disini ...!!

Minggu, 18 April 2010

Kartini - Jalan Yang Dirintis



Saya tahu, jalan yang hendak saya tempuh itu sukar, penuh duri, onak, lubang; jalan itu berbatu-batu, berjendal-jendul, licin, ... belum dirintis!

Belum lama berselang ini saya bercakap-cakap dengan Ibunda tentang hal-ihwal perempuan. Ketika itu untuk kesekian kalinya saya nyatakan, bahwa tidak ada suatu apa pun bagi saya yang menimbulkan rasa indah dan menarik hati saya. Tidak ada suatu apa pun yang lebih sungguh-sunguh saya dambakan dan saya inginkan kecuali diperbolehkan berdiri sendiri (bagaimana pikiran saya mengenai perkawinan, bukan rahasia bagi Ibunda. Saya sama sekali tidak menyembunyikan pendapat saya mengenai hal itu).

Kata Ibunda, "Tetapi masih belum ada seseorang pun di antara kita yang berbuat demikian."

"Maka tibalah waktunya, bahwa seseorang suatu ketika akan berbuat begitu."

"Tetapi tahukah kamu, bahwa segala permulaan itu sukar, bahwa setiap orang yang merintis jalan selalu bernasib susah? Bahwa ketiadaan pengakuan, rasa kecewa yang bertubi-tubi, cemooh yang menantimu; apakah kamu tahu semua hal itu?"

"Saya Tahu! Bukan hari ini atau kemarin saja buah pikiran itu timbul pada saya, telah bertahun-tahun hal itu terkandung dalam hati saya."

"Dan apakah kebaikannya bagi dirimu sendiri? Akan puaskah hatimu, akan bahagiakah kamu?"

"Saya tahu, jalan yang hendak saya tempuh itu sukar, penuh duri, onak, lubang; jalan itu berbatu-batu, berjendal-jendul, licin, ... belum dirintis!
Dan walaupun saya tidak beruntung sampai ke ujung jalan itu, walaupun saya sudah patah di tengah jalan; saya akan mati dengan bahaga. Sebab jalan tersebut sudah terbuka dan saya turut membantu meneratas jalan yang menuju ke kebebasan dan kemerdekaan perempuan Bumiputra. Saya sudah akan sangat puas, apabila orang tua anak-anak perempuan lain yang juga hendak berdiri sendiri, tidak akan lagi dapat mengatakan:" Masih belum ada seorang pun di antara kita yang telah berbuat demikian ..."

Aneh, tetapi saya sekali-kali tidak merasa ngeri, takut atau pun gentar. Saya tenang dan benar-benar berani. Hanya hati yang bodoh dan gila ini yng teramat pedih.
...
(dn'2010)

Kartini - Surat surat kepada Ny. R.M.Abendanon - Mandri dan Suaminya
Dokumen 7: Japara, 7-10-1900
hal 35 - 36, Djambatan, 1992



Tidak ada komentar:

Posting Komentar