google-site-verification: google6b90b9091f6ff7f2.html d klip: Aja Gumunan

Jangan hapus foto kamu sayang 'kan, coba jual aja disini ...!!

Jumat, 02 April 2010

Aja Gumunan



Aja Gumunan, Aja Kagetan, Aja Dumeh
(jangan mudah terheran-heran, jangan mudah terkejut, jangan mentang-mentang)

Aja Gumunan
Ungkapan Jawa yang satu ini bermakna jangan mudah terheran-heran dengan keadaan dunia. Ada yang ingin disampaikan oleh nenek moyang kita dengan nasehat itu. Kita diajar dan dididik untuk memahami apa yang terjadi di dunia ini dengan sikap yang dewasa, jernih, jauh dari prasangka, mengambil sikap yang wajar sesuai dengan proporsinya, tidak bersikap berlebihan menanggapi suatu hal atau kejadian. Dan kita diajak untuk bersikap sebagai orang yang berpendidikan orang yang berpengetahuan dan terpelajar bukan sikap orang kampungan yang tidak pernah bergaul dan terheran-heran dengan kejadian di dunia.
Kejadian di dunia ini bisa sangat aneh dan macam-macam, apa yang terlihat mata bisa sangat menipu, apa yang manis kedengaran di kuping, bisa sangat menyakitkan dan pahit kenyataannya. Kewaspadaan dan kehati-hatian itulah yang mau diingatkan oleh nenek moyang kita. Jadi kita jangan mudah tertipu oleh mata, oleh telinga, oleh indera yang nampaknya memuaskan nafsu dan keinginan, waspada, ingat, eling. Gunakan nalar dan nurani menghadapi setiap gebyar, gemilau, gemerlapnya dan iming-iming dunia yang menggiurkan. Gunakan instink dan naluri. Latihlah instink dan naluri untuk tetap eling. Dan sekalipun demikian jangan melukai orang lain.
Dalam hal yang positif apabila ada penemuan baru, teknologi, informasi atau apapun jangan mudah terheran-heran, tetapi pelajari. Belajarlah untuk bisa, sehingga kita tidak ketinggalan seperti katak dalam tempurung. Belajarlah untuk memahami semesta sebagai sebuah pergerakan yang dinamis tanpa perlu terheran-heran. Tanpa perlu bersikap sebagai orang bodoh, tetapi juga tidak bersikap sok pintar, karena dua-duanya memalukan. Diam, hening dan pelajari.

Aja Kagetan
Jangan mudah terkejut dengan kejadian yang ada di dunia ini. Hal yang paling aneh pun bisa kita hadapi tiba-tiba, dan jauh-jauh sebelumnya kita sudah diingatkan. Jangan kaget kalau orang yang kita percayai ternyata penipu. Jangan kaget juga bila orang yang kita sangka jahat dan buruk ternyata dia malaikat kita. Apa yang terlihat mata bisa menipu. Apa yang kedengaran di telinga bisa saja menjerumuskan, jadi tetaplah eling dan waspada. Sekalipun demikian jangan menghakimi dan melukai sesama.
Ikhlaskan dan relakan semua hal yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita, tulus dalam mempercayai Tuhan dan semesta dan biarkan Tuhan dan semesta bekerja. Jangan mencurigai Tuhan, biarkan hukum sebab akibat (karma) bekerja sebagaimana seharusnya bekerja.
Jangan terkejut apabila ada hal ajaib terjadi di depan mata kita, kalau kita mudah terkejut kita gampang ditipu dan dihipnotis oleh kejadian. Eling itulah yang selalu ditekankan oleh nenek moyang kita. Eling dan waspada sekalipun jangan merendahkan apalagi sampai menyakiti sesama.

Aja dumeh
Jangan mentang-mentang. Jangan mentang-mentang kita sedang mempunyai kekuasan dan
kesempatan lalu seenaknya menghakimi dan melukai sesama. Jangan mentang-mentang kita sedang dalam posisi yang nyaman lalu bertindak seenaknya, menganggap gampang, merendahkan dan melecehkan orang lain.
Dan jangan juga kita tidak mau berusaha dan menyerah. Jangan mentang-mentang kita dalam kesusahan terus bertindak nekat, berbuat jahat dan merugikan orang lain. Jangan juga mentang-mentang dalam kondisi yang tertekan lau diam pasrah tak mau berusaha.
Dunia ini adalah dunia yang dinamis, semua perubahan kondisi bisa saja terjadi. Semesta ini adalah semesta yang senantiasa berputar, apa yang kemarin di bawah hari ini bisa saja di atas dan sebaliknya apa yang kemarin di atas bisa saja besok atau lusa terhampar di bawah.
Dan sekali lagi kuncinya eling dan waspada. Nenek moyang kita senantiasa mengingatkan untuk eling dan waspada. Mengikuti dan mempercayai Tuhan dan semesta sebagai sebuah kesatuan yang dinamis. Jangan terlalu banyak tertawa kalau sedang mendapatkan kebahagiaan dan jangan terlalu banyak menangis kalau sedang dalam kesusahan. Sehingga kita tidak perlu gumunan, kagetan dan dumeh.
(dn'2010)
Bagikan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar