google-site-verification: google6b90b9091f6ff7f2.html d klip: The Hermit (Pertapa)

Jangan hapus foto kamu sayang 'kan, coba jual aja disini ...!!

Jumat, 26 Maret 2010

The Hermit (Pertapa)



Kini benar-benar waktuku untuk menyendiri dan lebih banyak diam. Ini waktuku untuk melupakan sejenak semua hal yang membuatku runyam selama ini. Waktu untuk melakukan introspeksi diri, mengevaluasi kembali jiwa dan kehidupanku. Waktu untuk pencarian jiwa untuk mencapai pencerahan.

Belakangan ini banyak hal yang terjadi tidak seperti yang saya harapkan. Ini kadang sangat menyiksa dan menekanku. Rasa cemas, kekawatiran dan ketakutan menyelimuti jiwaku. Kadang aku ingin mengakhiri ini semua, tapi berat dan sulit aku lakukan. Sulit bagiku jika aku harus kehilangan dia, sahabatku, temanku, cintaku dan segalanya bagiku. Meskipun kekecewaan dan rasa sakit yang lebih banyak aku terima belakangan ini. Aku tidak habis pikir, bagaimana dia bisa melakukan ini padaku. Meninggalkanku sendirian, tanpa kabar berita.

Andai dia menyadari pengorbananku? Aku banyak mengalah, aku selalu mendukungnya. Saat dia jatuh aku pegang tangannya, saat dia haus aku berikan minum, saat dia lapar aku berikan makananku, dan aku selalu katakan "makanlah, aku sudah kenyang, barusan habis makan," meskipun perut ini melilit menahan lapar. Saat dia kedinginan aku berikan baju, saat dia butuh modal aku berikan tabunganku, dan selalu aku katakan "aku masih ada uang, cukuplah yang penting kamu bisa maju." Saat dia sakit, aku merawatnya.

Kesulitanku memintanya untuk tetap tinggal bersamaku, tidaklah melunturkan harapanku. Tidak juga melemahkan dukunganku padanya, aku tidak pernah meninggalkannya dan membiarkannya menangis sendirian. Aku memberikan segala yang aku punya dan bisa aku lakukan. Karena aku hanya tahu satu hal, aku mencintainya.
Kini aku harus sadari, tidak ada hal yang bisa dipaksakan. Aku harus membiarkan segalanya berjalan sebagaimana adanya. Segalanya akan berubah jika waktunya sudah tepat. Dan aku menunggu dalam keheningan, dan ketenangan. Aku harus undur diri, refleksi dan mencari kesadaran jiwa. Bukan waktuku untuk melawan apa yang tidak dapat kuubah, biarkan waktu yang akan mengubahnya.

Benih-benih kebajikan yang aku tanam, aku biarkan tumbuh dan berkembang untuk kemudian menghasilkan buah pada saatnya. Tidak bijak dan terlalu dini jika aku memangkasnya saat ini. Biarkan karma itu tumbuh dengan baik, dan yang bisa aku lakukan merawat dan menyiraminya dengan lebih baik lagi. Ketenangan dan kearifan ini akan menyinari jalanku kedepan.
Kini waktuku untuk undur diri dari semua, dan sejenak merefleksi kehidupan.



Bagikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar